SELAMAT DATANG
DI BLOG OSIS SMK PU NEGERI BANDUNG PROVINSI JAWABARAT
BLOG INI BERISIKAN MENGENAI KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKUKAN OLEH OSIS SMK PU NEGERI BANDUNG PROVINSI JAWABARAT
Arsip Osis
-
▼
2012
(15)
- ► 01/08 - 01/15 (3)
- ► 01/22 - 01/29 (5)
- ► 04/15 - 04/22 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 07/29 - 08/05 (1)
- ► 09/23 - 09/30 (1)
OSIS
PMR
PRAMUKA
SEJARAH OSIS
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS)
adalah suatuorganisasi yang berada
di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai
dari Sekolah
Menengah yaitu Sekolah
Menengah Pertama (SMP) danSekolah
Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid
yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki
seorang pembimbing dari guru yang
dipilih oleh pihak sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.
Latar belakang berdirinya OSIS
Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, adalah melindungi
segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Wawasan Wiyatamandala
Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat
dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan
kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.
Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor: 13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut:
Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor: 13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut:
Sekolah merupakan wiyatamandala (lingkungan pendidikan)
sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.
Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab
penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan
sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian,
mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling
pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.
Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah,
harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang
dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang
melingkunginya.
Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun
harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat
menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.
Untuk mengimplementasikan Wawasan Wiyatamandala perlu
diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis
dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar
mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan
mantap.
Upaya untuk mewujudkan Wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.
Upaya untuk mewujudkan Wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.
Struktur organisasi
Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki
struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun,
biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:
Ketua Pembina (biasanya Kepala Sekolah)
Wakil Ketua Pembina (biasanya Wakil Kepala Sekolah)
Pembina (biasanya guru yang ditunjuk oleh Sekolah)
Ketua Umum
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekretaris Umum
Sektetaris I
Sekretaris II
Bendahara
Wakil Bendahara
Ketua Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap
kegiatan siswa yang berhubungan dengan tanggung jawab bidangnya.
Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki
beberapa pengurus yang bertugas khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
Arti lambang
Arti bentuk dan warna lambang OSIS:
- Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga
Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk
bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila.
Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar
menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan
dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal.
- Buku terbuka
Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi,
merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara.
- Kunci pas
Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada
kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain,
menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat
membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan.
- Tangan terbuka
Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan
masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya
sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab.
- Biduk
Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa
depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita – citakan.
- Pelangi merah putih
Tujuan nasional yang dicita–citakan adalah masyarakat
adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang sejahtera baik material maupun spiritual.
- Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas
Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan
emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai–nilai perjuangan ’45 yang harus
dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional.
Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi
penuh para siswa.
- Warna kuning
Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung. Suatu
kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan
bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka,
sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara.
- Warna coklat
Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan
budaya sendiri serta rasa nasional Indonesia.
- Warna merah putih
Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang
suci dan berani membela kebenaran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar